21 Agu 2010

Pengorbanan Seorang Ibuku

Beliau dilahirkan di desa yang cukup terpencil 50 tahun yang lalu. Jauh dari perkotaan, sarana umum, telephone, bahkan listrik pun saat itu belum masuk desa. Beliau hanya mengecap pendidikan hanya sampai bangku SD. Pantas jika saat ini ibu saya hanya menjadi ibu rumah tangga. tetapi, beliau sudah berhasil membantu meringankan beban ayah saya, untuk menghidupi ketiga anak-anaknya hingga dapat lulus perguruan tinggi.
Ibuku pun pernah rela berjualan es lilin untuk dititipkan di warung milik tetangga demi menghidupi aku dan kedua kakak-kakakku. Sepulangnya, Ibu pasti memberiku Gery Chocolatos karena ibu tahu, kalau aku suka sekali sam coklat. Mungkin hal itu tdak terlalu berat bagi orang lain, namun tidak bagi ibuku. Apalagi ditambah ayahku hanya seorang buruh pabrik gula yang penghasilannya pas-pasan, bahkan kurang. Aku, dan kakak-kakakku tak putus semangat menghadapi keadaan ini, hingga akhirnya kakakku berhasil lulus sma. Disusul dengan kakak keduaku.Itu merupakan kado persembahan pertama bagi ibu. Kakakku berhasil memberi kado kedua ibu dengan diterima di salah satu universitas terkemuka. Namun itu justru menambah beban hidup Ibuku. Selain biaya bulanan, ditambah uang kost. Namun itu tak menghalangkan semangat ibuku untuk terus menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi. Banyak sekali cobaan yang di alami ibuku. Pernah ia harus merelakan menjual perhiasaan untuk melunasi hutang-hutangnya. Namun ibuku adalah orang yang beruntung, ia telah dianugrahi anak-anak yang berbakti. Dulu kakakku tiap hari mengantarkan es lilin buatan ibu ke warung-warung sebelum ia berangkat sekolah. Hingga akhirnya kedua-duanya dapat lulus dari perguruan tinggi.
Tapi, kebahagiaan itu harus ternoda oleh kecelakaan yang aku, ibu dan bapak alami. Aku tidak terluka, tapi ibu, luka agak serius, walaupun tidak seserius yang bapak alami. namun tidak tahu kenapa, aku terbangun tiba-tiba sudah ada disamping ibu menemaninya.Setiap malam, setiap hari. Hingga akhirnya ibu telah sembuh.
Kuteteskan air mata ini hanya unruk ibuku seorang. Di bangku SMA ini, aku harus bisa menjadi yang terbaik bagi ibuku, walau sering sekali ku lontarkan kata-kata yang membuat sakit ibuku. Ya Tuhan, lindungilah,sayangilah, dan kasihanilah ibuku sebagaimana ia melindungiku, menyayangiku, dan mengasihi aku selama ini. Aku arus bisa. Ibu, I Love You.....

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More